SelamaMembaca dan Berliterasi. AWAN HITAM BERPELANGI Oleh : Halley Kawistoro hembusan angin mulai bergerak menyapa di sela-sela wajah membawa hawa dingin dan sejuk sesekali menusuk tubuh yang lemah. muncul gemuruh di atas langit burung berterbangan sesekali menepi dari kebingungan mata kita pun terpaku menunggu waktu
Memasuki musim hujan, membaca buku sambil bersender di sofa atau tempat tidur, akan jadi lebih nikmat dengan suasana dingin. Apalagi jika membaca buku kumpulan puisi yang syahdu. Puisi memang bisa jadi jalan untuk mengungkapkan isi hati, karena terwakili dari rangkaian kata-katanya yang Poetry Day yang dirayakan pada tiap tanggal 21 Maret adalah hari di mana kita melestarikan puisi sebagai budaya kesusastraan dan menghilangkan kesan kuno pada puisi. UNESCO menetapkan hari puisi pada Konferensi Umum ke-3 di Paris, Perancis pada tahun 1999. UNESCO menganggap puisi merupakan karya seni yang memiliki peran penting pada sejarah dunia. Maka dari itu, Hari Puisi Sedunia bertujuan untuk mendukung keberagaman bahasa melalui ekspresi puitis, mengapreasiasi para penyair dunia, serta meningkatkan semangat untuk kembali menikmati dan menciptakan kita nikmati puisi indah dengan berbagai bahasan yang dibalut kata-kata khas estetik dari buku-buku kumpulan puisi berikut ini. Dijamin cocok untuk menemani hari-hari sejuk di musim Buku Kumpulan Puisi Terbarue___y - Gratiagusti Chananya RompasBaca Puisi Indah di Sini! Gratiagusti Chananya Rompas kembali melahirkan puisi-puisi indahnya. Dengan judul yang unik, puisi ini berisi kegundahan hati dan segala pikiran Mbak Anya dalam hidupnya. Seperti dalam blurb-nya, kumpulan puisi ini membebaskannya dalam menulis tentang apapun yang ia mau dan ia rasakan. “bunga bunga tumbuh menjadi semak belukar di an- tara gigimu menjalar menyelubungi kepala melingkari leher dan perlahan merayap membungkusmu sampai ke ujung jari jari tangan kakimu merampas segala yang istimewa dari tubuhmu—" Tempat Paling Liar di Muka Bumi - Theoresia Rumthe & Weslly JohannesBaca Puisi Indah di Sini! Pasangan ini menulis kumpulan puisi cinta bersama, dan kini kamu bisa menemukan kembali dengan sampul buku yang baru. Karya Theo dan Weslly ini bukan sekadar perihal cinta, tapi benar-benar mengistimewakan hal-hal sederhana dari pasangan. Bersyukur atas tiap helai rambut kekasih, setiap jengkal kulit dan lekuk tubuhnya, setiap helaan napas, hingga setiap isi kepalanya. Kekaguman atas keberadaan sang kekasih, dinyatakan dengan puisi indah yang saling sahut menyahut. " Jika ada tempat paling liar di muka bumi maka itu adalah kemilau hitam pada bola matamu, ia mampu menelan malam juga kesedihan, dan menggantinya dengan bintang." Baca juga Theo dan Weslly Tuliskan Kumpulan Puisi dalam Tempat Paling Liar di Muka BumiKink - Ray ShabirBaca Puisi Indah di Sini! Sebagai seorang model dan juga penulis, Ray Shabir kembali sukses merilis buku kumpulan puisinya. Buku ini menceritakan bagaimana perasaan sakit yang selama ini ia rasakan dan ia pendam. Tak hanya bait-bait puisi berbahasa Inggris, tapi juga terdapat ilustrasi yang didominasi oleh warna merah muda, sehingga sisi estetika dari buku ini pun semakin puisi tentang hal ini membuatnya lega, menemukan kembali dirinya, dan jadi pelajaran untuknya dalam mempelakukan diri dengan baik. Kumpulan puisi ini jadi cara Ray Shabir meletupkan emosi dan gairah generasinya lewat puisi. "Apocalypso. Apocalypso. Apocalypso. I’ll scream your name when the reign is ours." The Lyrics of Self-Acceptance - R. Yuki AgriardiBaca Puisi Indah di Sini! Perpaduan antara seni bergambar warna-warni, Yuki R. Agriadi mengumpulkan petikan pendek tentang memahami dirinya sendiri. Segala rasa yang selama ini ia pendam, diledakkan dengan gambar krayon dan penggalan kata di buku ini. Bisa dibilang, ini adalah kamus Yuki tentang bagaimana cara berbenah diri dan merefleksi diri. "Do I ever notice is it privilege to have choice?" Baca juga Ledakan Warna dan Pengalaman di Buku The Lyrics of Self-Acceptance Karya Seniman R. Yuki AgriadiKepada Cium - Joko PinurboBaca Puisi Indah di Sini! Meski pertama kali terbit pada tahun 2007 lalu, kini kamu sudah bisa mendapatkan buku kumpulan puisi ini dengan sampul baru seperti balutan daun pisang. Tulisan Jokpin selama setahun dari 2005-2006, masuk dalam 30 kumpulan puisi dalam buku yang kita tahu, ciri khas tulisan Jokpin yang jenaka dan unik, namun tetap terasa getir membahas suatu isu kehidupan. Di sini kita akan merasa campur aduk dan masuk ke imaji tanpa batas. "Uang, berilah aku rumah yang murah saja yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku." Tantrum - Adhan AkramBaca Puisi Indah di Sini! Benang kusut yang terpendam dalam emosi dan pikiran Adham Akram, tertulis lewat puisi yang ia buat pada tahun 2018 hingga 2019. Kumpulan puisi ini dilengkapi dengan beberapa foto-foto, yang akhirnya buku ini terbit di tahun 2021. Tantrum yang biasa dirasakan oleh anak kecil, ternyata bisa dirasakan ketika kita kamu yang sedang dilanda banyak pikiran tak jelas, namun tak tahu bagaimana cara menyampaikannya, dan begitu banyak pertimbangan saat ingin mengutarakannya pada orang lain, buku ini akan terasa relate. Di mana akhirnya segala yang kita rasakan kita tahan, keluar menjadi tangisan atau jeritan yang hanya terpendam di kepala. "bibit kegelisahan yang aku tanam pada kering tubuh ini, semakin bertunas dari hari ke hari. merambat buas dan tak pernah puas. menyerap, haus dan tak kenal putus" Buku Minta Disayang - Rintik SeduBaca Puisi Indah di Sini! Setelah bukunya minta dibanting, tapi sekarang minta disayang. Hal ini karena cocok untuk kamu yang abis PDKT, jatuh cinta, tapi putus, dan Tsana ingin menyayangi kamu semua. Sajak-sajaknya bukan sekadar penggalan, tapi ada storyline dan membuat buku ini terasa interaktif. Buku ini hadir untuk kamu agar bisa terasa dipeluk dan dihibur. “Beberapa perasaan tak ingin diabadikan. Mereka hanya ingin dititipkan dan dilepaskan di waktu yang baik.” Home Body - Rupi KaurBaca Puisi Indah di Sini! Menjadi karya ketiga dari Rupi Kaur, ia berhasil membukukan kumpulan karya puisinya yang biasa ia tulis dalam satu frame postingan Instagram. Pendek, padat, namun lugas dan tegas. Kecemasan dan depresi dalam diri, ia sampaikan lewat penggalan kata yang maknanya sangat mudah puisi ini mengajak kita untuk hidup lebih mindful, kita perlu rehat sejenak dari hiruk pikuk dunia, dan selalu sadar mana kenyamanan yang layak dan mana yang justru hanya melenakan."aku berhenti melawan/ perasaan tidak nyaman/ dan menerima bahwa kebahagiaan/ tidak berhubungan/ dengan rasa nyaman sepanjang waktu// - seimbang."Digulung Pandemi, Digalaukan Chat History - Faizal RezaBaca Puisi Indah di Sini! Putus di masa pandemi? Pasti sulit, sepi, dan terasa sendiri. Kumpulan puisi cinta menggebu masa-masa lalu dan segala hal di masa pandemi, tertulis dalam buku kumpulan puisi ini."berakhirnya kita akan kukisahkan bersama pohon yang menjadi beton, sungai yang menjadi kolam renang, sawah yang menjadi mal, kampung yang menjadi pabrik, atau tetangga yang bekerja menjadi para penjaga. karena kalau tak dilebih-lebihkan atau dihebat-hebatkan, cinta kita terlalu biasa saja."Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau - M. Aan MansyurBaca Puisi Indah di Sini! Kumpulan puisi ini telah memenangkan penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2021 sebagai Karya Puisi Terbaik. Puisi ini berisikan tentang cinta, rindu, luka, dan kecewa, baik untuk pasangan, keluarga, bahkan negara. Keresahan atas pikiran Aan tersampaikan dalam 41 puisi ini. Ada sajak manis tentang keluarga, hingga yang menggetirkan tentang isu negara."malam alangkah raya. segala perkara sudah tidur, kecuali namamu & pikiranku. namamu kaki-kaki hujan. pikiranku sungai yang tidak lelah berjalan."Baca juga Puisi Indah Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau Meraih Penghargaan SastraAda Nama yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi – Kang MamanTentang cinta di antara dua orang, rasa luka, sedih, senang, perpisahan, maupun kelanjutan sebuah hubungan. Bisa untuk remaja yang baru merasakan jatuh cinta, bisa juga untuk hubungan cinta yang sudah masuk proses pendewasaan. Ditambah dengan ilustrasi yang berwarna, buku ini cocok untuk kamu yang ingin melihat perspektif lain dari besarnya makna cinta dan Puisi Indah di Sini! “Yang mengaku sanggup hadapi segalanya sendiri, diam-diam juga mengharapkan didampingi. Yang merasa sangat teguh kukuh, berlapis baja sekalian, butuh penguatan, butuh dikokohkan. Yang terlihat tak pernah mengeluh, tetap butuh dipeluk hingga luruh dan luluh."mBoel – Sapardi Djoko DamonoMenjadi buku terakhir dari Almarhum Eyang Sapardi yang dikhususkan untuk mBoel, panggilan sayangnya kepada sang istri tercinta. Puisi-puisi yang tak hanya sekadar ungkapan cinta, namun juga arti perdebatan, pengorbanan, percakapan, dan keserasian dalam pernikahan Almarhum Eyang Sapardi. Coba ikut rasakan interaksi pasangan yang hidup bersama bertahun-tahun dalam balutan kasih sayang, dari 80 sajak di Puisi Indah di Sini “Napas yang kauhela, dan kautarik, menjauh pula, bilang aja kangen, pengin kupeluk.”I See You Like a Flower – Na Tae JooPenuh ilustrasi bunga, Na Tae Joo sang sastrawan populer di Korea menuliskan berbagai puisi menyentuh hati. Tak hanya tentang cinta dan kerinduan, tapi juga penuh dengan sarat hidup akan tanggung jawab, peduli, serta perubahan waktu dan sering menjadi referensi untuk drama korea seperti Encounter, dan sering terlihat dibaca oleh para idol Korea. Cocok untuk dibaca saat musim hujan, karena puisinya yang menghangatkan Bukunya di Sini “Ada jalan yang ingin kulalui meski orang berkata jangan. Ada orang yang ingin kutemui meski ia tak ingin bertemu. Ada kegiatan yang ingin kulakukan meski sudah dilarang. Hal itu adalah kehidupan dan rasa rindu. Yaitu dirimu”Selama Laut Masih Bergelombang – Mariati AtkahPenuh tema yang kental dengan suasana laut dan khas orang Sulawesi. Beberapa kosakata menggunakan bahasa Bugis, tentang kegelisahan, putus asa, kesedihan, dan jatuh cinta yang Bukunya di Sini “Berapa kali umpan harus kulemparkan, agar engkau mengerti. Aku sedang mencari, hati yang kau sembunyikan, di balik gerigi karang.”Dreams, Spelled in Poetry – Helena NatashaSetelah merilis buku puisi pertamanya pada Love, Spelled in Poetry, yang bertema kisah perjalanan seorang gadis mengenal cinta, kecewa, dan kembali menemukan cinta. Kali ini dilanjutkan tentang arti dari “dreams in a beautiful way” yang merupakan hasil dari perasaan si penulis gaya kata berima, mudah dibaca, dan tidak begitu tebal, buku ini cocok untuk lebih semangat pada mimpi walaupun dibaca kala hujan Bukunya di Sini “Dreaming feels like boarding a magic carpet. I'm flying into the night imagination shaping the clouds, hands holding the stars. No fear, just the magic I trust. It'll take me to a place I don't know yet, somewhere I belong.”Panduan Sehari-hari Kaum Introver dan Mager – Lucia PriandariniBuku ini walaupun berjudul panduan’, tapi tetap buku kumpulan puisi yang sangat sejalan dengan keadaan di masa ini. Tentang password Wi-Fi, orang yang suka membuka Instagram Stories-nya sendiri, bahkan video YouTube yang mempunyai segala macam tutorial, baik dari yang penting sampai yang remah-remah’ keseharian yang sajaknya sangat menggelitik, miris namun tetap menghibur, Lucia berhasil menyusun kata-kata kreatif dengan makna dalam dari fenomena sosial zaman sekarang. Buku ini terasa akrab dan dekat, bisa menjadi cara untuk mengungkapan perasaan para kaum Bukunya di Sini “Anakku melihat jejak kanal YouTube yang kubuka. Cara membuka tutup galon tanpa merusaknya. Ia menatapku dan bertanya. Ibu, mengapa Tuhan tidak membuat tutorial tentang cara mengatur dunia?”Itu dia buku-buku kumpulan puisi yang bisa jadi pilihan bacaan ringan di kala hujan. Jangan lupa siapkan minuman hangat untuk menemani sesi membaca kamu ya. 🍵Spesial buat kamu, masih banyak buku kumpulan puisi yang bisa kamu dapatkan di Jangan lupa cek semua promo yang sedang berlangsung di dari diskon hingga harga spesial di bawah ini!😉Temukan Semua Promo Spesial di Sini! Sumber foto header Shutterstock Bertemankangemercik hujan. Bercumbu menjadi satu dalam tiga . Hujan yang kini turun. Memaksa kita untuk tak saling tatap. Namun, tetap bercengkrama . Di balik kabel . Merah, hitam dan putih. Adalah saksi bisu. Di balik peristiwa 16 Maret. Bayangan peluk tak kasat mata. Baca Juga: [PUISI] Istirahatlah Dunia
Puisi Hujan – Puisi adalah kalimat yang dilontarkan oleh seseorang untuk menyampaikan perasaannya kepada publik. Puisi hujan banyak sekali mewakili perasaan seseorang tentang rindu, kenangan dan hal menyedihkan lainnya. Dalam puisi hujan ini kerap sekali di tulis oleh penulis yang terkenal sehingga karyanya mudah dikenal oleh masyarakat. Seorang yang pandai merangkai kalimat sederhana menjadi puisi yang indah adalah orang yang memiliki cerita pribadi dibalik canda tawanya. Beberapa contoh puisi hujan berikut akan mewakili sensitivitas hati saat hujan mengguyur. Menguatkan diri sendiri menjadi penolong, apapun yang hujan ciptakan, kenangan indah ataupun buruk yang terjadi adalah terbaik. Kamu Dan Hujan Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnya Aku kira, pelangipun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandangan Dan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada Apakah kau tahu, apa itu hujan? Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknya Yang begitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi ini entah bagaimana caranya Yang aku tahu bahwa tanpamu, hujanpun enggan menjatuhkan rintiknya Kekasihku, apa benar namamu yang dibawa rintik hujan kala itu? Jika iya, maka kedatanganmulah yang memecahkan segala perkiraan yang merisaukan Yang kini menjadikanku dapat melihat senja yang begitu indah Menjadikanku dapat mengganti tinta hitam yang legam itu, yang membuatnya menjadi berwarna hingga membuatku candu Karena itulah aku hanya mau engkau tetap memberikanku melodi anggun ini Janganlah engkau memberi melodi angkuh kepadaku karena aku mencintaimu Tentang Hujan Lalu, apa katamu tentang hujan? Bagiku hujan itu suatu anugerah dimana kita bisa merasakan satu kehangatan tersembunyi Hujan itu suatu rasa syukur atas segala deraan air yang menyeka panas Merupakan nikmat tak berujung dari sang pencipta Hujan itu sebuah penjaga rahasia dimana kita bisa menangis dibalik hujan Berteriak dibalik semua gemuruh hujan terka Hujan itu sebuah simphoni dimana nada-nada yang berkesinambungan selalu terkait Dan selalu berirama untuk menjadikannya sebuah lagu diantara titik-titiknya Hujan itu sebuah lukisan dimana bumi menjadi kanvasnya dengan tetes demi tetes air hujan yang terus mengalir menjadikan suatu bekas di antara tanah-tanah yang tertindih Hujan itu juga sebuah kenangan dimana tiap air demi air yang mengalir Selalu menimbulkan bekas dan terkadang bekas itu menjadi sebuah kubangan atau hilang begitu saja Hujan itu juga sebuah keharmonisan dimana saat kemarau datang, kemudian hujan yang menerka akan menyejukkan kembali Hujan juga sebuah percintaan dimana dua sejoli yang tengah basah di derasnya hujan menjadikan payung mereka untuk berteduh diantara tetesannya Itulah hujan,,, Dimana setiap insan bisa merasakan arti cintanya Baca Juga Puisi Tentang Ibu Saat Hujan Berteriaklah di depan air terjun tinggi debam suaranya memekakan telinga Agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi Pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari Termenunglah di tengah senyapnya pagi Yang kicau burungpun hilang entah kemana agar tidak tahu kau sedang termangu Dan menangislah di tengah hujan yang lebat Agar tidak ada orang tahu bahwa kau sedang menangis Perasaan adalah perasaan Tidak dibagikan, tidak diceritakan, tidak disampaikan dia tetap perasaan Menjadi Hujan Orang-orang dewasa itu aneh Mereka bilang menyukai hujan tetapi berlindung di bawah payung Berlindung di bawah atap bahkan dari mereka memaki hujan karena telah membasahi baju mereka Mereka tidak benar-benar menyukai hujan, hanya mulutnya saja tetapi tindakannya tidak Mereka hanya mencari sensasi atau hanya sedang menjual romantisme Nyatanya, mereka menyesali hujan yang tak kunjung reda dan membuat mendung suasana sekitar Sayangnya, rasa cinta mereka terhadap hujan hanya sebatas kata Mencintai hujan hanya sebatas kalimat di status media sosial Hanya menjadi foto untuk mendukung kesenduannya Aku rasa, kita tidak akan mengerti hujan kecuali menjadi hujan itu sendiri Bagaimana jika sesekali kita mendengar kata orang bahwa mereka menyukai kita Padahal di belakang kita, mereka semua tidak demikian Jika hujan memiliki perasaan, mungkinkan hujan akan merasakan apa yang sudah kita rasakan Hujan Hari Ini Bagi banyak orang, mungkin hujan sekumpulan pasukan air yang jatuh dari langit Tapi bagiku, hujan adalah sepotong kisah yang mengikatku pada sebuah kenangan masa lalu dan membawaku pada keindahan hari ini Hatiku memang terikat kepada hujan meski dalam terang aku bisa merasa dapat lebih jelas saat memandang indahnya kota yang nasibnya sama sepertiku Ya, terikat pada hujan karena tak selamanya hujan membawa sendu dibawah gelapnya mendung Bagiku, hujan selalu datang bersama keberkahan Dia pergi mewarisi teduh dan menjadikan kehangatan sebagai perasaan sempurna bersama dia yang tuhan pilihkan sebagai kekasih Hujan Dan Kenangan Hujan ini turun lagi untuk yang kesekian kali mengingatkanku tentang rintik soal waktu yang sedetik Ketika hujan ini turun lagi dari kata yang kau namakan puisi Namamu, namaku, tentang cinta yang pernah singgah Anggap saja hujan ini adalah kenangan Meski rintik yang sedetik tapi mampu mengingatkan Rindu Bersama Hujan Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata Disitulah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu Disini aku merindu, Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan Lambat haripun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati Melupakan kehadiranmu itu merupakan hal yang sangat berat karena hujan selalu mengantar bayangmu ke depan jendela Dan memaksaku untuk selalu mengingat kehadiranmu Hujan Aku suka hujan Meskipun riyuh tetapi menenangkan Baunya yang khas seringkali aku rindukan Namun hujan suka sekali membawa kenangan melintas dipikiran Hujan menyuguhkan kenangan pada kediaman dan itu seringkali Memang menyebalkan, aku harus menelan kenangan berulang-ulang Aku sangat lelah jika harus mengingatkan kenangan dengan suasana yang sedu Jika saja kenangan bisa dipilih untuk bertemu, maka aku akan memilih kenangan yang akan membahagiakanku Bukan kenangan yang datang untuk membuatku teringat dengan luka Puisi Hujan Hujan, apa kabar? Malam ini saat kau hadir seketika membawaku dalam dimensi lain Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu untuk menghampiriku Saat itu aku sedang terluka dan kaulah yang setia menemaniku Hujan, kau ingat isak tangisku malam itu? Ku ceritakan semuanya kepadamu dan kau simpan baik-baik ceritaku sampai hari ini Hujan, kaulah saksi betapa kuatnya aku saat itu Hingga hari ini aku bisa berdiri dengan tegak Terima kasih untuk selalu menyejukan hatiku Hujan Hadirkan Cinta Awalnya, hujan bagiku sekedar cerita sendu Lalu ada tangis yang sama-sama mengguyur Terasa melodi yang dimainkannya begitu menyayat hati Mengundang kepedihan akan masa laluku yang pilu Namun, ternyata hujan menghadirkan cinta Seperti bulirnya yang jatuh ke kepala tanaman dengan kasih sayang, tapi juga menghantam Kini aku belajar, bahwa cinta datang dengan cara unik dan klasik Tiba-tiba datang tanpa aba-aba untuk siapa dan tanpa alasan untuk mengungkapkan Yang jelas, cinta hadir dengan cara yang berbeda dan lebih sempurna karenanya Terjebak Hujan Pada dasarnya dia datang untuk memberi kabar Padahal nyatanya hanya memberi hati yang sukar Aku terjebak dalam hujan yang tidak diharapkan Meminta rindu tetapi hanya diberi sendu dan pilu Melabuhkan karang hingga terbengkalai Seolah tidak ada sebatang kayu yang aku gapai Terima kasih atas kehanyutannya yang kau timpakan Menghempaskanku sampai terlempar ke dasar jurang Dan hujan kali ini ada yang berbeda Dimana kedinginan adalah selimut terhangat untuk jiwaku yang tersesat Hujan Dan Pelangi Hari ini hujan datang sangat deras Tapi tidak ada pelangi Mengapa akhir-akhir ini aku sering membayangkan diriku adalah hujan Dan kamu adalah pelangi Iya, aku adalah hujan yang deras yang selalu jatuh berkali-kali tanpa peduli seberapa sakitnya yang ku alami Sedangkan kamu sebagai pelangi yang selalu ditunggu saat hujan reda Pelangi memang indah, tetapi datangnya hanya sementara waktu saja Seperti itulah aku dan kamu bagaikan hujan dan pelangi yang selalu berkaitan tanpa adanya kejelasan Namaku Hujan, Bukan Air Mata Namaku hujan, bukan air mata Menjauh bukanlah perkara kekalahan Menjatuhkan diri pada hati yang gundah Bukanku bersikeras berpindah takluk angan Namun, afeksi masa lalu membalut terjal langkah Jujur saja, aku tak mau berpura-pura Aku tak lagi menangis karena aku bukan hujan Meski halus membasahi jagat semesta Tapi mengapa hujan terdefinisikan kesedihan Terjebak kenangan dalam salju memori mesra Dan entah mengapa muka ceriaku seolah lupa cara bahagia Nyatanya memang benar bahwa cinta itu buta Pergolakan hati menentang pikiran Seperti berseteruh mempertahankan diri Tapi bukankan kini bahasa cinta yang berperan? Sebab jauh setelahnya rasa itu telah sirna abadi Puisi Hujan Pembawa Kesedihan Banyak hal yang dapat dirasakan ketika hujan turun. Salah satunya ialah kesedihan. Seperti contoh puisi hujan berikut ini yang mengungkapkan perasaan kesedihan saat hujan turun. Air Mata Langit Duka semesta tak mampu lagi menahan tangis Raungan pecah mengagetkan pertiwi terlelap Teramat dalam kesedihan ia tanggung tak terbagi Begitu mengerti tentang cerminan hati Kenangan hadir bagai potongan film yang datang acak Sesekali senyum tersungging Berganti air mata deras mengalir Mengagetkan lamunan meremas dada terkoyak Satu massa tumbuh cepat menyumbat aliran udara Sesak dan sakit seperti ingin memecahkan paru-paru Dingin hujan sebeku perasaanku Memori datang silih berganti tak ijinkan beristirahat Semampu apa aku menahan? Selama hujan turun di bulan Juli Air langit tak menyentuh bumi, kurasa Jatuh berhamburan menghujan lurus ke hatiku Kenangan dipaksa masuk tanpa filtrasi Temparan-tamparan kesedihan memusnahkan keteguhan Kuat, hatiku kuat Air hujan memberi penghidupan Bisikku menenangkan Pengingat Perih Terpenjara dalam sunyi hujan tak ijinkan aku pergi Sendiri kuamati setiap inchi sarang persingahan dalam pengasingan Membiarkan angganku liar mencari bagian asik untuk dikenang lagi Mempercepat langkah saat kenangan buruk menyapa Tak aku ijinkan dia ganggu damaiku saat ini Indah sendiri menjadi bagian menarik hidup untuk ku rasakan sendiri Tanpa mengenakan topeng kepura-puraan hujan aku jatuh hati Tergantung memori terabaikan memenuhi dinding pemisah aku dan hujan Dingin hujan ia tanggung tanpa berbisik mengiba Berkas-berkas ingatan berseliweran tanpa bisa kuatur Meminta didahulukan untuk dipikirkan Siapa dia yang menyapa? Bagian masa lalu nomor 77 Cincin logam mulia terjatuh menyentuh ujung sepatu Dilempang pangeran kodok yang pernah aku cium Bersama hujan dia usaikan Istana berputri jelita telah kutemukan, katanya Baca Juga Puisi Roman Picisan Tenggelam Ariel apakah namaku kini? Hanyut dalam dasar laut nestapa semalam Ekor duyung tak membuat aku mampu berjalan jauh Hujan tenggelamkan hidupku terpisah, asing Hari lalu aku burung bersayap lebar Terbang rendah ciutkan nyali penduduk bawah Awan bersih tempat aku singgah Menatap kerdil bumi aku jauh diatasmu Duduk diatas singgasana bersama raja Elang Kami berkuasa atas langit luas Baginya aku madu kembang baru mekar Dia yang pertama merasa manisnya, katanya Baginya aku benteng tinggi Kedamaian berdima bersama Aku miliknya selamanya Ranting rapuh elang mendorong jatuh Hujan turun elang ucapkan selamat tinggal Puisi Hujan Suka Cita Turunnya hujan juga dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi seseorang. Keadaan tersebut tentunya sangat bisa dituangkan dalam sebuah karya puisi. Seperti contoh puisi hujan suka cita berikut ini. Terlampau Indah Tidak kusuka sebelumnya, tapi kini berbeda Mensyukuri setiap bagian yang takdir sajikan Penerimaan menjadikan lebih dewasa, ku rasa Hujan… bertahanlah lebih lama Pintaku memohon langit Deras hujan terkadang memancing petir menyambar memarahi Saling beradu saing tunjukkan taring Ganas memanas dalam dingin guyuran hujan Hujan hanyutkan 100 hari kenangan dalam diam Datangkan jiwa baru penebus kelam masa lalu ku Pesona lain tak pernah tersentuh Mata harapan akulah tujuan Menari Ajakan itu tak pernah bisa aku menolak Gejolak hati, bersorak senang Anggukan kepala lagi perlu, tanda kesepakatan Sambaran tangkas mengajak jemari beradu Menyusuri rintik hujan selalu indah bersamamu Senyum adalah bagian langit yang selalu biru Langkahku langkahmu Hujan kabarkan kasih kita berseru Subur tersiram berkah langit Gemulai seirama dengan tabuhan alam Basah tubuh riasan keindahan untukku Mata-mata penuh heran menjadi tepuk tangan ditelinga bebal kita Kenapa harus aku pikirkan soal mereka Senang, hujan satukan langit dan bumi terpisah jauh Merayakan kedamaian mereka Aku dan kamu menari dibawah hujan Dunia Baru Hujan Hebat retakkan kulit bumi begitu kokoh Membuka gerbang besi setebal lengan kami penuh penjagaan Keajaiban datang untuk mereka yang pantang menyerah Mengikis perlahan menghancurkan pertahanan Dia tersembunyi aku temukan Hadir membius, putri menawan molek rupa Rambutnya aliran sungai tenang berkilau Terbalut hijau sejukkan gerah jiwa Lembut dunia baru berterimakasih Misteri surga baru kepulauan negeriku Puisi Hujan Bencana Alam Datangnya hujan terkadang menimbulkan bencana alam. Pada saat itu tentunya sebagai korban bencana alam merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Sama halnya seperti contoh puisi hujan berikut ini yang bertemakan datangnya hujan sebagai bencana alam. Amukan Peniup Kehidupan Paket kenangan menari terapung menghantam keras Deras, kotor membawa mereka tanpa ampun Entah kenangan siapa saja bercampur menjadi samar dalam aliran takdir Keruh tak terlihat kesucian berdiam Pagiku tak mampu menemukan siang Kapak besar memutus leher kehidupanku Mendiami rumah-rumah asing sekejap waktu Amukan bah tidak mengijinkan aku lengah Deras, cepat dan kasar Tanpa belas kasihan raga kosong kehilangan penghuninya Jerit mengiba tak lagi jelas terdengar Kehidupan, aku mungkin telah berubah menjadi ikan Membenamkan dalam pergilah pemilik raga Sampai disini aku mengalah sudah Menyisakan Tak berbekas mungkin akan lebih baik Memandang sisa sapuan dingin gelombang penuh ratapan Tanda tanya besar aku tak paham Penjelasan sebanyak apapun tak buat aku mengerti Aku bayi baru tanpa tanda kehidupan Darah tak lagi keluar dari sayatan Hembusan nafasku adalah duka cita Kehidupan baruku tanpa saudara Aku terlahir dari rahim gelombang mengamuk kejam Kesedihan menjadi bumiku setelah reinkarnasi Terlahir sebagai duyung namun dengan kaki Keliru Kemarin, Moyangku bukan pelaut Petani pandai yang aku dengar dari dongeng masa kecilku Kampung kami bukan pesisir, air sejauh mata memandang tampak membosankan Pegunungan hijau makmur dan indah Aku tidak suka bau ikan, kapal-kapal dan terik matahari menghitamkan kulit Beruntung terlahir dalam aroma rumput hutan Kemarin, Besar dengan buai sawah Ditimang pepohonan kuat dan udara segar Hari ini hidupku tertukar Tak tampak hijau alam kelahiranku Hilang sudah kerbau-kerbau tunggangan Kapal-kapal terapung sisa kayu tembok rumahku Musnah lahan tenggelam air mata Lereng gunung menjadi palung Damai Saudaraku Tatap nanar, saudaraku menangis Derita hidup tak lagi mau bersabar Datang bagai amukan badai Sisakan kekacauan Dimana rumah kami? tidak ada lagi rumah kami Dimana anak kami Kerusuhan, pilu, rasa lapar membuntuti menukar mereka Tanah liat, batu keras dan pasir terlihat sama Lumpur menjijikkan lenyapkan semua yang kami punya Sama rata, tenggelam dalam nestapa Pemakaman Kutemukan kau terbaring lemah Ketabahan masih tersirat jelas meski kau tidak menyuarakannya Keajaiban tak selamatkan jiwa patriotmu Menyatu dengan bumi Kau lebih memilihnya Menumbuhkan keajaiban baru untuk kami tetap tegar, begitukah? Kumohon bicaralah Senyum kemenangan tak hilang dari wajah damaimu Menang untuk apa sedang kau kini mati, Damai yang bagaimana saudaramu terjajah kekhawatiran Hujan tenggelamkan mengambil nyawa Apa kau berpesiar bersama mereka Hentikan cukup bangunlah Aku tak punya kafan untuk selimutmu di pembaringan Baca Juga Puisi Anak Puisi Hujan Pencipta Kedamaian Tak jarang pula datangnya guyuran hujan membuat seseorang merasa damai. Di dalam keadaan tersebut tak jarang pula orang mengungkapkanya dengan membuat karya puisi. Berikut ini contoh karya puisi hujan yang bertemakan hujan pencipta kedamaian. Dibalik Jendela Kedamaian hadir penuh didalam guyuran hujan Merangkai mimpi, memastikan masa depan Dialog dengan hati terkadang menegang Masa depan menjadi kekhawatiran Untukku dan untukmu tak terhindarkan Gesekan hati dan logika peperangan tanpa damai Datanglah kepadaku bersama hujan Dibalik jendela semua kan baik-baik saja Masa depan menjadi pasti, senyumlah Buang khawatir, tataplah langit tinggi Air hujan menyentuh bumi tanpa kesombongan Penuh kehidupan penebar cinta kasih Datanglah padaku di saat hujan Aroma tanah basah damaikan perselisihan Padam Api Bersahabatlah meski kita pernah bertikai Panas mari sejukkan dengan permohonan pada hujan Sekam habis gersanglah lahan Asap mengepul bendera putih berkibar Angkuhku angkuhmu lupakanlah Darah jangan lagi tertumpah Pelajaran kedamaian tercipta bersama rintik hujan Kristal kecil pencetus senyum lebar Salahku, salahmu maafkanlah Lembar hidup dicuci bersih bersama guyuran hujan Putihku, putihmu bersenanglah Kelahiran Tetesan hujan berperan sebagai bidan Benih-benih terlahir menangis kencang Latihan panjang menjadikan mereka jenderal Dunia baru menjadi lebih semarak Alam bersorak sorai riuh memecah sepi Bumi tersenyum, damai lahirlah pahlawannya Bayi itu seakan menggeliat Dibawah ketiak induknya kisah baru dimulai Rangkaian pertempuran seakan sudah nyata Dewa kehidupan menunjuk Bayi-bayi merah belum mampu membuka mata Sekuat tenaga tegakkan kepala Sombong akan takdir yang mereka bawa Banyak kenangan bersama hujan yang dapat dituangkan menjadi sebuah karya puisi tentang hujan. Selain itu puisi hujan juga dapat menjadi pelajaran bermakna positif pada setiap diri. Kesedihan dan kebahagiaan anggaplah menjadi pelajaran berharga. Apapun yang diberikan hujan kepada kita, hargailah sebagai proses pembelajaran diri menjadi dewasa. Hujan Kenangan Hujan,,, Rintikmu telah sukses membawa rindu Rinduku yang tak terarah Rinduku yang tak pernah berujung Aku rasa baru kemarin kita bercanda tawa Aku rasa baru kemarin kita menatap rintik hujan yang sama Ku rasa baru kemarin aku lihat senyum manismu Ku rasa baru kemarin kita pernah sedekat nadi hingga akhirnya kita sejauh matahari Terlalu cepat kau melangkah menjauhiku Jejakmu terhapus oleh rintik hujan Dan aku akan tetap disini dengan rintik di senja yang sama Puisi Hujan Ku Hentikan Hujan Kini matahari merindukanku Perlahan mengangkat kabut pagi Ada yang berdenyut di dalam diriku Menempuh tanah basah dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari Tak bisa ku tolak matahari memasaku menciptakan bunga-bunga Ku hentikan hujan demi matahari untuk menciptakan suasana bahagia Sengaja ku meminta hujan agar berhenti karena aku tahu Semua di dalam dunia tidak harus disertai dengan kesedihan Adakalanya kita semua juga berhak memiliki hari yang indah nan bahagia Jangan biarkan ada air mata yang jatuh membasahi pipi layaknya hujan Aku Adalah Hujan Aku hanyalah hujan yang ditakdirkan singgah sementara Yang sempat menenangkan angin yang kering Dan hujan terbuai dalam kesederhanaan itu Sampai angin itu menemukan pelangi Yang lebih indah dari sekedar hujan Yang lama-lama terasa menjemukan Hujan tetap tidak mau pergi Dengan egois tetap berusaha agar angin itu kembali Mencoba melawan takdir, kalau hujan hanyalah sementara Tetapi suatu saat dia tersadar Angin yang damai dengan pelangi adalah perpaduan yang menyejukkan Ada banyak angan yang terbunuh dibalik derasnya hujan Dan ada banyak kepingan hati yang berserakan di balik hujan yang berhenti tiba-tiba itu Dengan matahari yang membawanya hilang, membuatnya semakin terlupakan Mungkin hujan itu belajar Banyak hal di dunia yang tidak bisa sekeras apapun dia mencoba Yang harus dia lakukan adalah menerima Kau siapa? Hujan? Angin? atau Pelangi? Hujan Bulan Juni Tak ada yang lebih tabah dari hujan Bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu Tidak ada yang lebih bijak dari hujan Bulan Juni Dihapusnya jejak kaki yang ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan Bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu Puisi Hujan Pada hujan yang datangnya riuh Aku disini mengamati setiap bulirnya Dulu aku membicarakan hujan tanpa tau rasanya kehujanan Dulu aku mengagungkan hujan tanpa tau gigilnya seperti apa Dan dulu aku menyukai hujan tanpa tau ada rindu sisipan di dalamnya Sekarang aku hampir mengerti bahwa hujan untuk dirasakan Bukan sekedar dilihat lalu dikomentari atas nama cinta Sekarang aku berani membawa payung yang katanya melindungi dari hujan Sekarang aku suka berlari dan menyanyi di bawah hujan Biar begini saja Biar aku menyanyi, berlari sampai hujan menjadi reda Hujan Terakhir Dalam Ingatan Aku sebenarnya tak pernah rela membiarkan tubuhmu dipeluk kemarau Debu-debu beterbangan bermimpi menjadi burung Burung mengepakkan sayapnya menanti cahaya lindap Seringkali aku gagal mendekap bayangan yang bosan berjalan di belakang Ku pandangi dia, tak ada balasan hidup seperti bertepuk sebelah tangan Suara Hujan Aku selalu menyukai mata kecilmu Menenggelamkan diriku berlama-lama Berkaca-kaca dalam berbicara Begitu manis dan menguatkan jiwa Aku terlalu dalam menginginkanmu Masih sama seperti dulu Kamu bagian hujan terindahku Dalam ingatan tahun-tahun itu Kau adalah bintang terindahku Yang aku rindukan saat hujan datang Kau adalah mimpi terindahku di saat aku lelah setelah menghadapi dunia Setiap hal kecil di diri ini adalah semuanya tentangmu Kamu yang ku perjuangkan dengan utuh Meski dirimu lewat sangat datar Hujan masih tetap saja sama menjadi kisah sedih meninggalkan pedih Tetap membekas mengenang dalam hati Aku teriak sangat keras di sepanjang jalanan kota Berharap agar kau kembali disini Menahanmu lebih lama sebelum hujan pergi Sebagai sandaranmu kala berteduh Waktu gerimis semakin menderas Mengusap air mata bercampur dengan hujan Sengaja kau sembunyikan semuanya dalam hati Ternyata aku sangat bodoh Aku adalah orang bodoh yang mengerjarmu selama itu Ternyata aku tetap kekanak-kanan tidak mau berusaha mengerti tentang dirimu Kurasa aku sangat aneh karena menyukaimu Jujur saja aku sangat sulit merasakan cinta orang lain selain dirimu Sampai saat ini kau adalah kau adalah alasan duniaku menjadi lebih indah Biarkanlah aku terus menyukaimu sampai kau benar-benar menjadi milikku Hujan Malam Ini Kepergianmu seakan merenggut isi hatiku Dari kuntum rindu hingga benci kau rangkai menjadi satu Lalu dengan tenang kamu buang ke hamparan biru Ya, sebuah tempat yang tak mungkin aku tuju Bila mungkin, aku ingin kembali ke masa kita dulu Dan mengubah takdir hingga tak mengenal kamu Daripada harus cumbu mesra tanpa miliki ragamu, aku bisa apa? Sejuta sesal tak akan membuatmu rekah lagi padaku Saat hujan seperti malam ini, sendiriku semakin pekat saja Dia seperti kamu dulu, semakin erat bila hujan tiba Sendiriku di antara rindu dan benci, mengambang tenang di antara keduanya Begitu tenang, hingga rekan bibir perempuan lain seakan tak bermakna Hujan Hujan hadir di tengah perjalananku Ia turun layaknya papan seluncur di musim salju Kedinginanku menyeruak di antara derasnya Aku bertahan menunggu payungmu Aku masih menunggu payungmu Hingga saat pelangi mulai tersenyum Hujanpun menjauh,,, Dan akan ku lanjutkan perjalanan ini tanpa butuh sebuah payung Rintik Hujan Di bawah rintik hujan aku dengan puas meneteskan air mata Air mata yang terus mengalir menangisi hal yang tidak wajar Entah mengapa aku nyaman sekali dengan hujan Hujan adalah waktu yang tepat untuk mengadukan masalah Rintik hujanpun mampu membuat sejuk hati Hingga tak terasa air hujanpun ikut berhenti ketikan aku berhenti meneteskan air mata Apakah hujan ditakdirkan datang untuk mengerti perasaan orang? Semoga saat khayalanku yang konyol ini benar-benar kenyataan Sehingga aku bisa terus mengadu perasaan kepada hujan Aku juga berharap, ketika puisi hujan ini aku lontarkan semoga hujan mau menjadi temanku Hujan memang membawa mendung dan membuatku susah bepergian Tapi aku senang dengan hujan, air yang membasahi selain membuat bahagia tetapi juga membuat aku lupa dengan masalah Masalah yang sepele sampai dengan masalah yang besar sekalipun Hingga aku dewasa, aku akan tetap menjadi teman hujan Itulah beberapa contoh puisi hujan yang setiap tetes air hujannya membawa keberkahan bagi seseorang. Dan setelah hujan pergi, akan datang waktunya bahagia yang digambarkan oleh sang pelangi. Puisi Hujan
Kamudan Hujan Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnya Aku kira, pelangipun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandangan Dan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada Apakah kau tahu, apa itu hujan? Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknya
Pagi yang indah, di hari sebelum semuanya berubahHandphoneku bergetar dengan kerasSeolah tidak sabar untuk menyampaikan sebuah rinduKulirik, ada namamu terpampang di layarAndai kamu lihat senyumku saat ituCerah, bahkan langit pagi ini tak sanggup menandinginyaKamu selalu berkata padaku tentang bagaimana kamu menyukai hujanTentang bagaimana rintik-rintik itu berpacu menuruni jendela rumahmuDengan kita di dalamnyaAsik bersenda gurau diantara kopi yang mengepul panasPerlahan hanyut, dalam tatapan satu sama lainAku sungguh menikmati saat-saat ituNamun, diam-diam aku selalu merindukan matahariBagiku, matahari terbit menandakan muncul halaman baru yang siap diberi warnaTentu aku bersemangat, karena aku tau ada kamuYang menjadi warna penting dalam setiap lembar kehidupankuKehangatan pagi seperti inilah yang selalu aku rindukan setiap malamPagi ini dinginnya keterlaluanSeperti dinginnya sikapmu padakuSemenjak kamu memutuskan untuk pergi dari hidupkuMataku yang sayu menatap ke depan dengan kosongTak tahu mau kemana, tak tahu juga arah jalan pulangKopi yang ada di depanku nampak pula kedinginanKuaduk-aduk lagi dengan bimbangAkhirnya, keluar juga uap yang ditunggu-tungguAku memandang uap itu naik sebentar lalu pergi dibawa anginSungguh, aku berharap perasaanku ikut terbang dan hilang bersama uap ituCerahnya sinar pagi ini ternyata tidak bisa menutupi gelapnya kehidupanMatahariku sudah tenggelamMeninggalkan lembaran-lembaran hidup yang kini berwarna hitam putihPergi, memutuskan untuk menjadi senja selamanya IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berwarnaputih, kelabu, dan terkadang hitam. Warna-warna yang membuat menawan. Lapisan tanah senantiasa becek dan berwarna coklat setiap hujan reda. Tanahku sekarang menjadi abu. Apakah anda sudah memahami pengertian puisi yang sudah disampaikan di atas? Untuk lebih memahami, berikut adalah beberapa contoh puisi tentang alam:
Hujan siang ini telah menambah pedih lukaBelum juga kering luka lamaTelah tersiram hujan dengan deras Jahitan pun menjadi teretas Tertunda merapat kulit yang terkelupasTak ada peduli, semakin mempertegasDiri sudah memang tak pantas Setiap hujan telah menjadi lukaKetika hujan waktu itu bermulaTak berdaya melawan paksa 1 2 Mohon tunggu... Lihat Puisi Selengkapnya Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
\n\n\n\n\npuisi hujan yang berwarna hitam

AviantiArmand Selalu ada langit tak berwarna dan perempuan yang menulis di bawah langit seperti itu. 15 Desember Lampu kristal itu menggantung tidak di tengah ruang. Cahayanya ragu. Di seberang meja, tanganmu yang pucat langsat memberi kode agar tirai-tirai dibuka. Aku beranjak, tapi kamu berbisik, "Tidak sekarang." Di luar, jalan-jalan bercabang seperti argumen yang membosankan.

Puisi Hujan yang Berwarna Hitam Karya Ahda Imran Hujan yang Berwarna Hitam Hujan yang berwarna hitam adalah hantu yang bersedih dirangkumnya sekalian malam disimpannya ke lubuk perih Jantungnya gelap adalah degup angin ngarai tangis yang sayup. Lambai yang tak sampai-sampai Semata seru di sawang yang beku Hujan yang berwarna hitam adalah hantu yang mengerang tubuhnya sedingin batang pisang dirangkumnya sekalian dendam disimpannya ke lubuk malam. 2013Analisis PuisiBerikut adalah hal menarik dari puisi "Hujan yang Berwarna Hitam" karya Ahda ImranImaji hujan hitam Puisi ini menggunakan imaji hujan yang berwarna hitam sebagai simbol hantu yang bersedih dan mengerang. Warna hitam menggambarkan kesedihan dan kegelapan yang melingkupi malam dan perih Puisi ini menyiratkan bahwa hantu-hantu tersebut menyimpan segala malam dan perih ke dalam lubuk kegelapan. Hal ini menciptakan gambaran tentang bagaimana kesedihan dan dendam dapat tersembunyi dan tertutupi dalam antara jantung yang gelap dan angin ngarai Puisi ini menciptakan kontras antara jantung yang gelap dengan degup angin ngarai. Ini menunjukkan perbedaan antara kegelapan dalam diri hantu dan kekuatan alam yang melambangkan ketidakterdugaan dan yang tak sampai-sampai Dalam puisi ini, terdapat tangisan yang sayup dan lambai yang tak sampai-sampai. Hal ini menciptakan gambaran tentang kehilangan dan ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan dendam dan kegelapan malam Puisi ini menggambarkan hantu-hantu sebagai perwujudan dendam yang terbungkus dalam kegelapan malam. Hal ini menunjukkan kekuatan emosional dan kesedihan yang muncul dari dalam diri ini menarik karena menggunakan gambaran hujan yang berwarna hitam dan menghadirkan suasana misterius dan gelap. Penggunaan imaji dan simbolisme menciptakan suasana yang intens dan mendalam dalam puisi ini. Puisi Hujan yang Berwarna Hitam Karya Ahda Imran
Akuharus sungguh rela merapal mantra hujan Aku ingin langitku turun hujan agar airmataku bisa membanjiri sisi kerinduanku Atas nama kasih sayang, empati, simpati dan kehormatan diri Aku merapalnya dengan sungguh-sungguh Jauh didalam cangkang malam yang hitam Agar ketika hujan datang, tak ada yang melihat airmataku berwarna merah! Aku rela!
Entahkepada pendatang luar kota atau mereka yang telah lama menetap. Penjaja menawarkan jas hujan berwarna-warni, seperti kerlap lampu juga kerlip ragam bunyi bersahutan. Ia juga berarti puisi-puisi yang seorang gubah sebagai upaya mengabadikan waktu. Mengenakan kaos hitam, celana hitam melebihi lutut. Sekilas apa yang berharga darinya
Yuksimak puisi hujan yang berwarna hitam Meninggalkan lembaran-lembaran hidup yang kini berwarna hitam. Tinggal di Jakarta dan singgah di akun faiz_mao. Cerahnya sinar pagi ini ternyata tidak bisa menutupi gelapnya kehidupan. Cek juga yang dan puisi hujan yang berwarna hitam Sungailiat 16 April 2020. Puisi Tentang Mendung hitam 3 Bait 6 Baris
Dimalam yang hitam ini Aku sendiri meringkuk memegang lutut Termenung aku di ambang lelah Menanti pagi yang segera mengetuk Malam ini begitu sunyi terasa Aku hanya sendiri memandang bulan Melihat bahwa di sana seseorang melihat bulan yang sama Meski nyata jarak memisah Malam ini begitu sunyi terasa Disini hanya ada sebilah rindu

Hutanku Hutan Besi. Berikut puisi karya Ananda Cahyo Wibowo yang dikutip dari Kumpulan Puisi Salam Terakhir oleh Anis Rohana, dkk. (2018). Jikalau hutan punya pohon, hutanku punya beton. Jikalau hutan ada burung, hutanku punya gedung. Jikalau kau tahu hutan punya hulu, kami tak ada hilir.

Yangberkaca di atas langit yang hitam Sayang begitu sepi petang ini Tak ada suara-suara, tak ada cahaya Dalam kamar gelap ku sendiri menekuri Tentang kita , yang berjumpa lalu berpisah.. Sayang hujan telah turun di sini Membasuhi separuh petang yang mulai habis Di tepian heningnya malam, aku meringis Yangmembawa sejuta asa. Aku ingin menjadi sejuta cahaya Yang bisa membiaskan keindahanmu Yang menjingga di langit sore Yang bersinar layaknya senja. Tentu saja tak bisa Aku hanyalah aku Yang hanya punya kenangan biasa Yang kebetulan ada kamu di dalamnya. 4. Puisi Tentang Senja "Senja yang Sepi" Di ujung senja Rintik hujan basahi Jalan Kekagumanatas keberadaan sang kekasih, dinyatakan dengan puisi indah yang saling sahut menyahut. " Jika ada tempat paling liar di muka bumi maka itu adalah kemilau hitam pada bola matamu, ia mampu menelan malam juga kesedihan, dan menggantinya dengan bintang." Baca juga: Theo dan Weslly Tuliskan Kumpulan Puisi dalam Tempat Paling Liar di Muka Bumi PuisiSenja Karangan Fie Asyura Ini sudah senja yang keseribu sayang Begitu usang kutanggung sebuah penantian Diam di sela angin yang bungkam Alam mematung menadah hujan Luka ini takkan sembuh sayang Terlalu dalam kau goreskan di hati kelam Membisu menatap hari semakin temaram Jingga bergeser memeluk malam Aku hanya bisa menuliskan beberapa aksara 97YUB.